
Akselerasi Tanam Padi di Malunda & Ulumanda: Langkah Nyata Capai Target Mei 2025
MAJENE- Bertempat di Aula BPP Kecamatan Malunda, dilaksanakan Evaluasi Luasan Tambah Tanam (LTT) Padi untuk wilayah Kecamatan Malunda dan Ulumanda. Kegiatan ini dihadiri 30 peserta yang terdiri dari unsur KJF Dinas Pertanian, Peternakan, dan Perkebunan Kabupaten Majene; Koordinator BPP Malunda dan Ulumanda; seluruh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di kedua kecamatan; serta tim BRMP Sulawesi Barat.
Tujuan utama kegiatan ini adalah mengevaluasi progres tanam padi hingga akhir April 2025, mengidentifikasi hambatan teknis di lapangan, serta menyusun langkah strategis untuk mendukung percepatan tanam agar target LTT Mei 2025 tercapai secara maksimal. Dalam sambutannya, PJ LTT Majene (Sarpina, S.TP, M.Si) menekankan pentingnya peran aktif Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) sebagai ujung tombak pendampingan petani. BRMP menegaskan bahwa kunci keberhasilan swasembada pangan terletak pada percepatan tanam dan pengawalan intensif sejak persiapan lahan hingga panen.
Dari hasil diskusi terungkap beberapa kendala utama. Pertama, banyak petani masih menggunakan varietas padi berumur panjang (±120 hari), sehingga masih terdapat standing crop yang puncak panennya baru akan terjadi pada April–Mei 2025. Kedua, ketersediaan dan distribusi alat mesin pertanian (alsintan) masih terbatas, mempengaruhi kecepatan pengolahan lahan. Ketiga, bendung irigasi Malunda belum berfungsi optimal akibat kerusakan pascabanjir, sehingga pasokan air sulit diatur. Terakhir, pompa air yang ada belum mampu mengatasi debit air minimal, menghambat irigasi lahan sawah.
Sebagai tindak lanjut, seluruh peserta menyepakati serangkaian strategi percepatan tanam. Strategi mencakup pemetaan ulang lahan yang siap tanam dengan varietas umur pendek (±90 hari), serta pendampingan intensif dari tim BRMP dan PPL. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan realisasi LTT Mei 2025 dapat tercapai dan mendekatkan Majene pada target swasembada pangan.